Label

Senin, 21 September 2020

Cerita Daftar CPNS

Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah satu pekerjaan yang dianggap bagus oleh para orang tua. Karena gajinya lumayan, tetap, dan jelas tiap bulan ada. Negara yang bayar plus tunjangan transportasi, anak, beras, dan lain sebagainya. Kalau udah pensiun sekalipun tetap dikasih dana dari pemerintah. Enak juga ya.

Beda dengan pengusaha, penghasilan belum jelas, dan tidak terjamin sampai beberapa waktu ke depan. Iya kalau bisnis laku, kalau nggak?

Karena itu setiap buka perekrutan cpns orang tua selalu support agar anaknya juga ikut daftar? Bener gak? Berduyun-duyun sarjana yang daftar.

Saya pernah dua kali ikut tes cpns. Pertama pilih formasi di kementerian pertanian sebagai pranata humas ahli pertama bidang holtikultura. Waktu itu saya juga belum ngerti kerjanya ngapain. Yang penting daftar dulu hehe. Udah kebayang kalau berhasil lulus maka dianggap oleh masyarakat sebagai anak yang Misalnya an mapan.

Ujian CAT dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Riau Jl. Hang Tuah Pekanbaru. Panitia dari orang-orang kementerian Pertanian. Saya perhatikan logo di baju mereka. Alhamdulillah para panitia ini orang yang sangat disiplin dan perhatian dengan jadwal shalat. Sebelum ujian dimulai mereka menyarankan untum shalat Ashar terlebih dulu. Dan ketika telah berada di ruang ujian, panitia yang lain bertanya kembali kepada peserta, sudah shalat Ashar?  Kemudian ia menyarankan kami untuk berdoa.

Soal terdiri dari tiga macam, tes inteligensi umum, ada matematika, bahasa Indonesia, penalaran, dan analogi. Kedua tes wawasan kebangsaan. Yang ditanya tentang undang-undang, kenegaraan, sejarah dan sejenisnya. 

Selanjutnya yang ketiga tes karakteristik pribadi. Nah, kali ini soalnya sangat mudah sekali. Misalnya atasan kita tidak disiplin, maka sebagai bawahan sikap kita adalah? Apakah kita ikut-ikit tidak disiplin, karena atasan saja sudah begitu. Atau tetap disiplin karena kita orang yang berdedikasi tinggi. Pilih yang mana? Cukup mudah bukan? Akan tetapi banyak yang terjebak ketika menjawab soal kepribadian seperti ini. Perasaan sudah benar, eh ternyata salah. Karena jawaban terlalu jaim juga bisa salah hehehe..

Namun ternyata perjuangan masih panjang. Yang daftar beribu-ribu, yang diterima cuma hitungan jari. Singkat cerita saya pun gak lulus.

Tahun depan buka pendaftaran lagi. Orang tua masih mendukung. Saya coba urus persyaratan agar bisa ikut tes. Kali ini saya pilih formasi humas di Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh dari kota Pekanbaru. 

Kali ini tes dilaksanakan di gedung hotel laberasa Siak Hulu, Kampar.
Karena sudah pengalaman menjawab soal tes tahun lalu, jadi saya bisa prediksi soal yang akan dipertanyakan ketika tes komputer berlangsung.

Kali ini saya tidak berharap banyak untuk lulus cpns. Ketika panitia ujian menyuruh peserta berdoa sebelum tes dimulai. Saya gak berdoa agar diluluskan pns. Akan tetapi berdoa seperti doa nabi musa, 
رَبِّ اِنِّيْ لِمَا اَنْزَلْتَ اِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِير
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku membutuhkan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku"

Kalau pns ini pekerjaan yang baik buat saya, maka luluskan ya Allah. Kalau tidak baik ya gak papa saya gak lulus.

 Hasilnya saya bisa menjawab soal dengan poin yang lebih tinggi dari tahun lalu, sedikit lagi mencapai passing grade. Tapi tetap belum lulus.
Alhamdulillah...

Tidak ada komentar: