Label

Rabu, 25 September 2013

Metodologi penelitian Sosial


Konsep dan jenis variabel penelitian

Konsep adalah gambaran. Ada dua jenis konsep
1.      Konsep yang jelas/konkret hubungannya dengan fakta atau realita yang diwakilinya. Contoh: konsep meja, meja berbentuk permukaan datar dan berkaki. Ia mudah diukur dan lain-lain.
2.      Konsep yang lebih abstrak atau lebih kabur hubungannya dengan fakta atau realita yang diwakilinya.
Contoh: kelompok etnis, afiliasi partai politik dan lain sebagainya.

konkret
Penelitian dengan konsep yang konkret misalnya sebuah perusahaan ingin meriset meja. Meja itu ada banyak (meja makan, meja pot bunga, meja menulis dan lain-lain).
Untuk itu perlu membatasi ruang lingkup penelitian/ batasan masalah. Misalnya “kualitas meja belajar di UIN”. Cukup meneliti di kampus UIN saja, tidak perlu ke tempat lain. Karena akan menghabiskan banyak waktu, biaya dll.

Abstrak
Contoh: Norma Agama dalam Sinetron Tukang Bubur Naik Haji
Penelitian mengenai analisis isi video/sinetron/film.

Agama itu banyak, agama yang mana?
Maka perlu diperjelas lagi menjadi “Norma Agama Islam dalam Sinetron Tukang Bubur Naik Haji”.

lalu jelaskan satu persatu
Norma : aturan/etika/nilai
Agama : kepercayaan/keyakinan
Islam    : keyakinan berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah
Tukang: orang yang bekerja atau membuat
Bubur   : sjenis makanan yang terbuat dari beras/tepung/kacang hijau bertekstur lunak, berkuah dan lain-lain.
Naik Haji :

Untuk menerangkan konsep bisa dilihat dari fungsi dan sifat (ciri-ciri).

Berikutnya adalah variabel
Norma|agama Islam |dalam Sinetron |Tukang Bubur |Naik Haji
       1                   2                           3                          4                      5

Ada lima variabel
Norma Islam itu banyak, ada ibadah, mu’amalah, keluarga dll.
Maka dikonsep lagi
Norma Agama Islam - konsep
-    variabel
Akidah Islam              -  batasan

Akidah Islam/ iman: orang yang percaya kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul, Akhirat, dan Qodo dan Qodar.

Sub-subnya dijelaskan lagi
a.      Percaya kepada Allah
 Indikatornya: syahadat
b.      Percaya kepada malaikat
Indikatornya: mengakui adanya malaikat, menyebut nama-namanya
c.       Percaya kepada kitab
Indikatornya: membaca, mengamalkan isinya dst
d.     Percaya kepada Rasul
Indikatornya: mengikuti Sunnahnya dll
Begitu seterusnya dijelaskan indikator masing-masing bagian.

Dalam Sinetron
Dalam sinetron ada Durasi, lakon, visual, audio (kita ambil yang mana?)

Misalnya durasi
Hitungan bisa detik, menit, atau jam tergantung sinetron atau film yang ingin diteliti. Untuk sinetron Tukang Bubur Naik Haji kita ambil contoh durasi dalam hitungan menit.

Umpamanya durasi 100 menit (6.000 detik).
Menit pertama 19.30-19.31
Apa lakonnya?
Ada atau tidak hubungannya dengan akidah Islam?
Ada atau tidak ia bicara tentang Al-Qur’an, Sunnah, dll?

Jika tidak ada berarti menit pertama nilainya nol (0).
Lanjut kepada menit ke dua. Perhatikan apakah lakon pemain sinetron ada norma agama saat itu?

Jika ada berarti menit kedua nilainya 1.
Bila dalam satu menit ada dua acting yang mengandung norma agama Islam, maka nilainya 2. Jika lakon yang mengandung norma Agama Islam ada tiga kali, maka nilainya 3 pula dalam satu menit itu. Begitu seterusnya.

Lanjut kepada menit ke 3. Perhatikan dan lontarkan pertanyaan yang sama dengan sebelumnya. Kemudian tulis skornya.

Lanjut kepada menit ke 4 dan seterusnya.

Jumlahkan seluruh skor dari menit pertama sampai terakhir (habis sinetron). Hitung berapa nilainya dan kalikan persen per menit.

Misalnya skor ada 9 dari 100 menit tayangan sinetron. Hitung berapa persenkah 9 dari seratus?

Hasilnya 0,9 %.
Maka kesimpulannya Norma Agama Islam dalam Sinetron Tukang Bubur Naik Haji adalah 0,9 %.

Demikianlah contoh penelitian analisis isi media.

Penelitian itu: dari adanya masalah, buat penelitian, berikan kesimpulan-kesimpulan, lalu masalah selesai.
Tapi ada penelitian yang tidak matching dan menjadi masalah.
contohnya
Cium tangan. Sebenarnya ini bukan norma Islam. Yang norma Islam adalah berpelukan (kalau laki-laki dengan laki-laki dan sebaliknya) dan anak yatim diusap kepalanya.
Jika cium tangan yang diangkat/ dijadikan skor sinetron tadi, maka budaya lah yang akan terungkap bukannya norma Agama.
Karena itu penting mengonsepkan variabel awal dalam sebelum melakukan penelitian.

Tidak ada komentar: