Label

Selasa, 10 Maret 2020

Orang yang Suka Senyum

Pernah ketemu gak sama orang yang bawaannya senyum.... aja.
Tiap jumpa kita dia mesti senyum.
Kalau orang menyebut nama dia kita terbayang wajahnya sedang tersenyum, karena saking seringnya dia senyum.
Belum lagi dia ngomong apa-apa, baru liat wajahnya aja udah buat senang.
Biasanya mereka yang begini temannya banyak.

Pernah ketemu yang kaya gitu?
Saya sering, bukan satu atau dua orang. Banyak.
Dan itu didominasi oleh murid-murid saya.
Beberapa di antara mereka itu punya wajah yang berseri-seri.  
Melihat seorang saudara kita yang tersenyum sudah cukup meringankan beban pikiran.
Apalagi kalau yang senyum itu sepuluh orang.
yuk lah kita senyum. Hati lapang pikiran tenang, dapat pahala lagi.

Senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah.

Kampar, 10 Maret 2020 :)

Chronemics, Defenisi dan Contohnya dalam Hight Context dan Low Context


            Ada lima kategori Komunikasi Non Verbal, salah satunya adalah Chronemics. Jelaskan secara definisi dan buatlah contoh perbedaannya dalam High Context dan Low Context.

            Chronemics refers to the use and meaning of time. ( for example, in some cultures, lateness is a cause for insult; in others, it is accepted.)
chronemics adalah bagian dari komunikasi nonverbal mengenai budaya suatu bangsa dalam penggunaan waktu. ada negara yang sangat disiplin dalam penggunaan waktu, contohnya Amerika Serikat, mereka punya semboyan “ Time is money “ jadi kedisiplinan adalah hal yang harus diterapkan bagi masyarakat Amerika. sementara disisi lain, ada negara yang cukup santai dengan penggunaan waktu/ kedisiplinan. misalnya saja di Indonesia, keterlambatan seseorang menghadiri acara yang telah beberapa menit lalu dimulai bukan masalah, itu dianggap hal yang biasa-biasa saja.

            Hight context berarti komunikasi nonverbal menyatakan sesuatu tidak secara langsung, makna pesan yang disampaikan akan didapat apabila orang yang menerima pesan tersebut telah memahaminya secara mendalam. atau dapat juga dikatakan dengan menjunjung tinggi nilai kesopanan. misalnya sorang mahasiswa yang terlambat tetap diperbolehkan masuk kelas oleh dosen, dengan mengatakan kamu kesiangan ya, besok jangan terlambat lagi. padahal dosen sebenarnya cukup terganggu dengan mahasiswa yang terlambat ketika kuliah telah dimulai.

            Low contex yaitu maksud dan tujuan seseorang disampaikan secara langsung dan terus terang. misalnya walaupun sudah membayar mahal tiket mengikuti seminar, akan tetapi apa bila terlambat satu menit saja pintu ruang ditutup. akhirnya yang terlambat sama sekali tidak dapat menyaksikan acara tersebut.