Label

Kamis, 06 Februari 2020

Mencari Jodoh Lewat Pacaran

Saya mau nanya sama yang cewek-cewek. Yang cewek-cewek....
Mau dapat jodoh yang baik atau yang bejad?
Yang taat apa yang jahat?
Yang pintar ngaji apa nggak?
Yang kayak gitu gak akan mungkin lewat jalur pacaran.
Inget baik-baik gak akan mungkin lewat jalur pacaran.
Laki-laki yang hobi bermaksiat sebelum nikah,
Akan lebih mudah bermaksiat setelah menikah.
Pegang tangan orang...
Belum akad...
Belum ketemu bapaknya sekalipun...
Lalu bilang i love you, i need you, i miss you, dan sebagainya.
Padahal belum akad, belum nikah, belum apa-apa.

Pertanyaan saya sederhana.
Selepas dia menikah apa yang menghalangi dia
Untuk berbuat begitu sama cewek lain?
Kan sudah bermaksiat sebelumnya sama Allah.
Setelah menikah akan lebih mudah bermaksiat pada Allah.

Tapi laki-laki yang dia gak pacaran.
Bukan karena gak laku, gak mau, atau gak bisa.
Tapi karena dia taat Allah subahanahu wata'ala.
Yang kayak gini akan menghormati anda karena Allah subahanahu wata'ala.
Yang kayak gini baru bener.

Disalin dari ceramah ustad Felix Siauw

Rabu, 05 Februari 2020

Bagaimana Cara Agar Tidak Ikut-ikut Pacaran?

Seorang murid bertanya, bagaimana caranya agar kita tidak pacaran?

Lingkungan remaja memang sangat mempengaruhi pola pikir dan tindakan mereka. Bila lingkungannya baik, seorang remaja bisa terpengaruh menjadi baik. Akan tetapi bila lingkungannya buruk, berperilaku tidak sopan, bebas, dan lain-lain, maka remaja bisa terbawa arus.

Sesuatu yang ditanyakan oleh siswa tadi adalah fenomena di sekitar kita. Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan dianggap biasa. Apalagi diblingkungan sekolah setingkat SMP dan SMA.


Bersyukurlah ada juga yang sadar bahwa pacaran itu dilarang agama dan tak ada manfaatnya. Karena itu dia bertanya bagaimana cara agar tidak ikut-ikutan pacaran.

Di antara hal yang dapat dilakukan menghindari pacaran adalah:

1. Sibuk
Sibukkan diri dengan hal yang bermanfaat. Dalam sebuah ceramah seorang ustad mengatakan, di pulau Jawa ada SMA yang menargetkan muridnya hafal alquran 30 juz. Kelas 1 sepuluh juz, kelas 2 20 juz, dan kelas 3 30 juz. Jadi tamat sekolah sudah hafal alquran semuanya. Dan bila ada yang tidak berhasil mencapai target, maka tidak lulus sekolah. Jadi ini sekolah bukan main-main. Waktu mereka dijamin sangat produktif.

Coba bayangkan kalau kamu menjadi siswa yang ditargetkan menghafal alquran sebanyak itu dalam waktu tiga tahun saja. Gak bakalan sempat pacaran dan melalaikan waktunya sia-sia. Siap-siap knock out dari sekolah karena target tidak tercapai bila waktu tidak digunakan secara efektif dan efisien.

Itu hanya sebuah contoh. Masih sangat banyak aktivitas yang bisa membuat kamu sibuk, ada pramuka, PMR, Bela diri, dan lain sebagainya.

Sebenarnya mereka yang pacaran itu kurang mengerjakan aktivitas yang bermanfaat. Kurang sibuk dengan hal berguna. Siapa yang tidak menyibukkan diri dengan hal bermanfaat, maka dia akan mengisi waktu dengan hal yang tak berguna.

2. Cari teman yang baik

Pilihlah teman yang baik. Teman yang baik akan mengingatkan kita jika kita salah, membawa kita mengerjakan perintah Allah swt. Mengajak kita taat kepada Allah. Sehingga dia bisa menyelamatkan kita dari perbuatan dosa.

Kalau gak punya pacar itu gak laku, gak keren, ketinggalan zaman banget. Kata siapa? Iya kalau lingkungannya banyak yang pacaran. Maka yang gak punya pacar akan kelihatan beda sendiri. Tapi mari coba kita palingkan pandangan ke tempat lain. Banyak remaja dan pemuda yang mengisi waktu untuk belajar agama, dengerin kajian, zikir, hafal alquran, menundukkan pandangannya. Ini nih anak muda yang keren sebenarnya. Kalau tiba saatnya ya nikah, gak perlu pacaran. Dan jodoh pun insya Allah orang yang terjaga kehormatannya.